2011

Berawal dari Sie Dokumentasi Jadi Suka Fotografi

Di samping ini adalah foto saya, waktu jadi panitia outbound kemarin tanggal 17 dan 18 Desember 2011. Saya jadi tukang foto alias fotografer alias panitia dokumentasi. Setelah itu, saya jadi suka fotografi. Lho, tukang foto kok ada fotonya? Itulah kelebihan saya. Walopun seharusnya ada di belakang kamera, tetep nyempetin minta fotoin orang, biar tetep kelihatan eksis. Hebat ya, saya masih bisa senyum. Padahal waktu itu capek banget. Semaleman cuma bisa tidur 2 jam gara-gara teman sekamar ada yang ngorok. Ngoroknya parah sampe ganggu tidur 8 orang lainnya. Lama-kelamaan malah nambah orang yang ngorok. Ngoroknya bersahutan pula. Jadinya kayak paduan ngorok gitu deh. Lumayan ada musik pengantar tidur (boro-boro). Ditambah harus jalan dan lari-lari menyusuri jalan setapak, nyebrang sungai, demi ngejar momen-momen yang bagus untuk ditangkap kamera. Tapi karena saya suka, secapek apa pun tetep senyum. Kata ustadz, senyum itu ibadah. Senyum kita ke orang lain akan balik lagi ke kita. Semakin banyak kita senyum, semakin banyak senyuman balik yang didapat. Ayo senyum!!! :-).

Pernah terpikir gak kalau sebenernya profesi fotografer itu punya peran yang sangat penting. Tapi kenyataannya, fotografer itu tidak lebih terkenal dari karyanya. Banyak fotografer yang enggak terkenal, padahal karyanya terkenal banget. Pasti pada tahu dong foto Soekarno dan Hatta waktu bacain naskah proklamasi di depan umum!? Tapi, tahu gak siapa fotografernya? Ada gak catatan di buku sejarah yang mengabadikan namanaya? Malah lebih terkenal orang yang ngetikin naskah proklamasi. Masih banyak lho foto-foto terkenal yang menangkap kejadian penting sejarah, tapi fotografernya sendiri gak jadi sejarah, gak terkenal. Walopun begitu, gak ada tuh fotografer yang mengklaim dan menuntut. Nampaknya dia bekerja dengan tulus. Tidak hanya untuk dirinya dan keluarga, tapi untuk seluruh masyarakat Indonesia sepanjang masa. Gak penting dia terkenal atau enggak, yang penting dirinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.