2019

Empat Kali Gagal Tes CPNS

Sudah 4 kali saya mengikuti tes CPNS terhitung mulai tahun 2010 dan berakhir dengan kegagalan.

Kali pertama saya mengikuti tes pada 2010 dan saya gagal karena memang saat itu saya tidak begitu memahami tipe soal tes CPNS.

Kali kedua saya ikuti pada tahun 2014. Pada tahun ini mekanisme rekruitmen sudah menggunakan sistem CAT serta adanya passing grade. Alhamdulillah saya lulus passing grade, tetapi saya tidak lolos karena tidak masuk ranking.

Tahun 2017 saya kembali mengikutinya. Mekanismenya mirip dengan tahun 2014, namun dengan passing grade yang lebih tinggi khususnya untuk TKP (Tes Karakteristik Pribadi). Hanya saja, saya tidak terlalu khawatir karena memilih formasi khusus lulusan terbaik. Walaupun begitu, saya mampu melampaui passing grade yang ditentukan. Tetapi gagal karena tidak masuk ranking.

Rekruitmen CPNS kembali dibuka pada tahun 2018 dan saya ikut sebagai peserta. Pada tahun ini, kriteria passing grade sama dengan tahun 2017. Namun saya gagal memenuhi passing grade karena tipe dan tingkat kesulitan soal TKP sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Tidak cuma saya, banyak peserta lainnya yang tidak memenuhi passing grade gara-gara tidak memenuhi batas nilai TKP pada 2018.

Saya akhirnya tersadar penyebab ketidaklulusan saya di TKP. Selain karena soalnya benar-benar baru, ada penyebab lainnya lagi.

Tidak ada sumber belajar yang membahas tipe soal TKP tahun 2018. Tapi soalnya jelas menuntut calon PNS untuk memiliki kinerja lebih baik dari PNS generasi sebelumnya khususnya dalam hal pelayanan.

Saya gagal memenuhi TKP karena selama ini saya tidak pernah mendapatkan contoh pelayanan standar khususnya pelayanan publik yang melibatkan PNS. Oleh karena itu, saya tidak paham bagaimana seharusnya seorang PNS memberikan pelayanan.

Sebagai seorang warga negara, saya senantiasa terlibat dengan berbagai pelayanan publik seperti kantor lurah/kecamatan, disdukcapil, kepolisian, dinas pendidikan, rumah sakit pemerintah, dan sebagainya.

Sebagian besar pelayanan yang saya amati dari pihak-pihak yang saya sebutkan di atas sama sekali tidak memiliki standar pelayanan yang baik.

Tidak ada senyum dan rasa empati. Tetapi karena saya perlu, saya abaikan sikap pemberi pelayanan publik yang kadang tidak menyenangkan bagi saya.

Tidak ada teori khusus untuk bisa memenuhi passing grade TKP. Contoh dari para PNS di pelayanan publik sudah cukup sebagai sumber belajar untuk bisa lulus passing grade TKP. Hanya saja, para pemberi pelayanan publik gagal memberikan contoh yang benar kepada masyarakat, khususnya di daerah yang jauh dari ibu kota dimana pengawasan terhadap pelayan publik kurang dilaksanakan dengan maksimal.

Wajar jika kelulusan passing grade tertinggi terdapat di kota-kota besar karena pelaksanaan tugas PNS secara hierarki benar-benar dilaksanakan sehingga masyarakat paham bagaimana seharusnya sebuah pelayanan - yang menjadi sebagian besar teori soal TKP - dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Sebagai manusia biasa pastinya saya sangat kecewa karena masih belum bisa mencapai keinginan saya menjalani profesi sebagai guru PNS. Semoga pada kesempatan berikut saya bisa meraihnya.

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.