2011

Mutu Kaki Lima Harga Bintang Lima

Pagi ini, saya dan pacar saya pergi jalan-jalan. Bukan ke KUA, lho. Tapi ke tempat service motor. Pagi-pagi banget sekitar jam 8-an. Mengantisisapi supaya gak ngantri lama. Juga, biar bisa nikmatin wifi di tempat service motornya. Masalahnya, kami belum sempet sarapan. Dan hasilnya pun, perut kami kelaperan. Sementara motor diservice, kami coba cari-cari makanan buat sarapan. Untungnya, tempat service gak jauh dari tempat makanan-makanan. Gak jauh juga dari mall. Kami putuskan untuk jalan-jalan ke mall dengan harapan bisa sarapan di sana. Tapi ternyata, mallnya masih sepi. O, iya lupa belum disebutin kalo kami jalan di ciwalk. Di sana banyak orang, tapi kebanyakan orang yang kerja di sana. Waktu kami ke sana ada cowok-cowok gak pake baju lho di tengah mall. Kayaknya cowok2 perkasa yang siap mengamankan lokasi (satuan pengamanan).

Kami putuskan untuk keluar dan mencari makanan di pinggir jalan saja. Gak jauh dari sana ada yang jual gorengan. Ibu-ibu setengah baya, tapi dandananya minta ampun. Menor banget. Harganya Rp 2000,00/3 items. Padahal yang saya tahu harga gorengan itu untuk wilayah Bandung dan sekitarnya Rp 500,00/item. Gak apa-apa deh, dah terlalu lapar. Kami beli seadanya buat ganjel perut. Tapi dipikir2 gak cukup mengenyangkan. Akhirnya kami mencoba mencari tempat lain. Kebetulan, di seberangnya ada pedagang batagor. Akhirnya diputuskanlah untuk mencobanya. Saya pesen 1 porsi batagor, pacar saya pesen 1 porsi siomay. Lama sekali kami menunggunya. Sampe akhirnya kami disajikan pesanan kami di piring yang lumayan imut. Kecil, kayaknya masih belum cukup ngisi penuh perut ini. Suapan pertama kerasa minyak goreng yang banyaknya minta ampun. Rasanya biasa aja. Tapi karena perut lapar, lahap terus. Sampe akhirnya habis juga makanan kami, eh makanan saya maksudnya. Kalo pacar saya masih nyisain sedikit, karena tahunya keras, takutnya dicampur boraks. Tibalah saatnya kami bayar pesanan kami. "Sabaraha, Bu?", kata saya. Ibunya menjawab sambil mikir agak lama, "MMMmmmmmh". Selesai mikirnya, terus ia jawab, "Rp 12.500,00 satu porsinya". Kurang jelas, saya kembali bertanya, "Sabaraha, Bu?" Ibunya kembali menjelaskan dengan lebih tegas, "Satu porsinya Rp 12.500,00, jadi kalau dua porsi Rp 25.000,00". Hah??? Batagor seiprit harganya Rp 12.500,00. Kalo pelayanannya bagus, tempatnya bagus, gak apa-apa deh bayar segitu. Ini mah sama sekali gak memuaskan. Saya sarankan buat yang jalan-jalan di Cihampelas kalo lapar dan pengen makan mending cari tempat makan yang bener, kalo perlu yang di dalam ciwalk. Bener-bener itu tempat "mutu kaki lima, harga bintang lima".

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.