2012

Pengalaman Pertama Naik Pesawat

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Itu yang saya peroleh dari kejadian yang menimpa hubungan saya dengan pasangan saya selama LDR. Jarak yang cukup jauh ternyata tidak terlalu berpengaruh dengan hubungan kami. Tanggal 26 Oktober 2012, beberapa bulan setelah kami terpisah jauh, saya bisa bertemu kembali dengan cinta saya. Di tempat yang cukup jauh. Di tempat tinggalnya di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Semua lelah karena perjalanan jauh hilang begitu saja ketika saya lihat senyum di bibirnya menyambut kedatanganku di bandara Tanjung Pinang.

Ini pengalaman pertama saya menggunakan pesawat terbang sebagai transportasi. Untuk satu tujuan, yaitu "menemui cinta". Ternyata prosesnya rumit, tapi tidak membingungkan. Mulai dari booking tiket sebelumnya, antri untuk mendapatkan boarding pass dan menuju ruang tunggu untuk menanti keberangkatan pesawat yang akan ditumpangi. Proses itu menjadi sangat mudah dilalui karena dilakukan demi cinta.

Kalau saja ekspresi muka saya direkam waktu duduk pertama kali di pesawat sebelum, ketika, dan sesudah take off, pasti mirip ekspresi wajah pemeran utama final destionation yang cemas karena dia tahu pesawat yang ia tumpangi akan meledak. Saya waktu itu bener-bener cemas (bukan celana masuk, ya...). Maklum, pengalaman pertama naik pesawat terbang. Segala kemungkinan saya pikirkan, bahkan kemungkinan buruk sekali pun.

Naik pesawat itu kerasanya pas take off dan landing aja, selebihnya saya ngerasa seperti di dunia lain yang tak berpenghuni. Stabil Berada diantara dua lapis langit di dalam pesawat. Gak peduli, bahwa sebenernya mesin pesawat sedang bekerja begitu kerasnya. Kalau di darat kadang perjalanan kita terganggu dengan adanya lubang dan kerikil di jalan. Saya kira di pesawat akan mulus-mulus saja. Ternyata pesawat akan terasa bergetar ketika sedang melewati awan, apalagi awan tebal. Awalnya hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri. Tapi hal itu jadi biasa ketika untuk kesekian kalinya.

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.