2012

Belajar Jangan Hanya dengan Guru

Waktu saya sekolah di kelas X dulu, pelajaran yang paling saya sukai adalah pelajaran fisika. Awalnya bukan karena saya "pintar" dalam memahami fisika. Bukan pula saya bisa menghapal banyak rumus dalam waktu sekejap. Tapi karena saya suka gurunya ketika mengajar. Kocak, nyantai, menguasai materi, dan sebagainya. Dengan begitu, saya termotivasi untuk belajar fisika waktu itu. Berusaha memahami materi yang diberikan, bahkan saya pelajari kembali di rumah materi yang sudah diajarkan atau pun materi yang akan diajarkan. Cukup menyenangkan suasana belajar saya waktu itu.

Saya yakin, beberapa diantara pembaca sebagian besar suka pelajaran karena faktor gurunya terlebih dahulu. Karena kesukaannya pada guru tertentu, beberapa siswa menggantungkan sumber belajarnya dari penjelasan guru di kelas. Satu keuntungan cara belajar seperti itu kalau guru menyampaikan materi pelajaran secara detil. Beda guru, beda gaya mengajar. Ada guru yang kalau menyampaikan materi pelajaran hanya dengan menyampaikan inti dari materi saja, sehingga siswa harus mempelajari lebih dalam lagi agar paham lebih dalam materi pelajaran. Mungkin saja tujuan dari guru ini agar siswa mempunyai motivasi belajar tidak hanya di kelas, tapi juga di rumah dan di tempat lainnya. Karena sesungguhnya pengetahuan akan tergali lebih dalam dengan membaca dan belajar sendiri.

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.