2014

Setiap Senin dan Kamis Pelajar Bandung Gratis Naik Bus Kota

Sudah sekitar 7 bulan saya meninggalkan Bandung, Jabar dan tinggal di Kota Tanjungpinang, Kepri. Syukur saya betah tinggal di Kota Tanjungpinang sebagai tempat tinggal baru saya sampai saat ini. Sebagai warga negara Indonesia yang taat administrasi, saya ingin menjadikan keberadaan saya di tempat baru ini dapat tertulis di database dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Pada kesempatan hari libur try out UN kelas 12 saya pulang ke kampung saya untuk mengurus surat pindah penduduk.

Untuk tiba di kampung, terlebih dahulu saya melewati Bandung. Di Bandung saya kembali merasakan menumpang kendaraan umum untuk menuju terminal. Kendaraan umum yang saya gunakan adalah bus kota DAMRI. Seperti biasa, ongkos naik kendaraan umum tersebut jauh-dekat harganya sama. Pada saat itu ongkos yang diberlakukan adalah Rp4000,00. Saya melihat-lihat sekitar bus, di bagian depan bus tersebut banyak stiker menempel. Stiker-stiker tersebut kebanyakan terkait dengan tata-tertib di dalam bus dan terkait dinas perhubungan.

Ada satu stiker yang menarik perhatian saya sampai akhirnya saya ambil gambarnya seperti yang terlihat di atas. Tulisan tersebut menyebutkan bahwa setiap hari kamis pelajar yang mengenakan seragam sekolah naik bus tidak dipungut biaya alias gratis. Kebiajakan tersebut dikeluarkan atas kerjasama dengan PT. Istana Group.

Saya sangat mengapresiasi kebijakan tersebut karena dengan begitu siswa bisa dengan leluasa menggunakan fasilitas angkutan umum untuk pergi-pulang dari rumah ke sekolah. Siswa memang sebaiknya menggunakan angkutan umum untuk pergi-pulang ke sekolah atau diantar-jemput oleh orang tua. Kebanyakan siswa jaman sekarang meminta kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil kepada orang tua dengan alasan untuk memudahkan pergi ke sekolah. Ini sangat melanggar tata-tertib di jalan. Siswa yang membawa kendaraan bermotor dijamin dia tidak membawa Surat Ijin Mengemudi (SIM). Karena syarat memiliki SIM adalah terlebih dahulu memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sedangkan usia rata-rata pelajar di sekolah tidak mencapai syarat minimal memiliki KTP.

Kebijakan memberikan biaya gratis kepada pelajar yang berseragam sekolah pada satu hari penuh merupakan kebijakan yang sangat positif dan tidak bertentangan dengan kebijakan mana pun. Penggunaan kendaraan pribadi oleh siswa dapat diminimalkan dan kendaraan umum dapat lebih terpakai oleh siswa jika kebijakan tersebut diperluas untuk hari-hari lainnya. Mungkin untuk menggratiskan akan memakan anggaran yang cukup besar. Minimal, kendaraan umum memasang tarif khusus untuk pelajar setiap hari efektif sekolah.

Oleh Opan pada
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.
Diskusi di twitter @opan_ahmad

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.